Jumat, 13 Februari 2015

PENDAKIAN GUNUNG ANDONG

PENDAKIAN CERIA GUNUNG ANDONG
Saya pernah berucap, bagi yang ingin memulai mendaki tanpa harus melalui medan berat, untuk pertama kali bisa mencoba Gunung Andong (selain Gunung Api Purba Nglanggeran tentunya). Berbeda dengan dengan gunung lainnya seperti Merbabu dan Lawu misalnya, mendaki Andong tidak memerlukan tenaga berlebih, selain itu peralatan yang kita bawa juga bisa diminimalisir. Namun, keselamatan serta alat pendukungnya tetap harus disiapkan.

Berada di ketinggian 1.726 MDPL, butuh waktu sekitar satu sampai dengan dua jam untuk sampi ke puncak, puncak terdekat adalah Puncak Jiwa (camping ground) dan Puncak Makam. Posisi kedua puncak ini saling berdekatan, hanya jalurnya yang sedikit berbeda. Selain itu, terdapat puncak lain yang sedikit lebih tinggi, yaitu Puncak Andong dan Puncak Alap-alap yang posisinya sedikit lebih jauh. Untuk menuju puncak, kita bakal melewati dua POS. POS pertama disebut Gili Cino, sedangkan POS selanjutnya bernama Watu Wayang.

Dikarenakan durasi perjalanan yang tidak terlalu lama (hanya butuh waktu dua jam), beberapa peralatan dan bahan pendakian bisa ditinggal. Semisal, jika tidak terbiasa berkemah di alam bebas, kita tidak perlu membawa dan memasang tenda di puncak. Pengalaman saya mendaki Andong, berangkat jam 03.30 untuk menyaksikan kehadiran mentari dan kembali lagi ke basecamp sekitar pukul 09.00 (butuh waktu sekitar satu jam untuk turun). Lantas malamnya sebelumnya tidur di mana? Tidur di basecamp tentu saja.

Seperti gunung lainnya, di sana juga terdapat basecamp, tempat multifungsi yang sengaja disediakan untuk pendaki, Basecamp Sawit namanya. Di basecamp inilah kita bisa beristirahat dan tidur baik sesudah atau sebelum pendakian. Fasilitas ini bisa digunakan dengan gratis, tapi untuk menanjak Gunung Andog, tetap dikenakan biaya retribusi sebesar Rp.3.000,-

Sumber :http://bentangnusantara.com/pendakian-ceria-gunung-andong/
 
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar